UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES GRANUL DAUN UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS) PADA TIKUS PUTIH YANG DI INDUKSI STREPTOZOTOCIN

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe 2 terjadi ketika kadar glukosa dalam darah meningkat karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau karena sensitivitas menurun.  Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian granul ekstrak daun ubi jalar berdampak pada penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan yang diberi streptozotocin. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih Jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol negatif (CMC Na 0.1%), kontrol positif (Glibenklamid 0.45 mg/kgBB), kelompok perlakuan granul ekstrak dengan dosis 250, 500, dan 750 mg/kgBB. Selama 21 hari pengamatan, streptozotocin diberikan dosis 35 mg/kgBB. Glukosa darah diukur dengan glukometer. Data dianalisis statistik menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tikus dalam kelompok kontrol normal adalah 95.4 ± 9.04, kelompok kontrol negatif 347.2 ± 38.22, kelompok kontrol positif 110 ± 7.96, dengan dosis 250 mg/kgBB 142.2 ± 33.82, dosis 500 mg/kgBB 123.2 ± 45.33, dan dosis 750 mg/kgBB 111.6 ± 12.3. Penelitian ini menunjukkan bahwa granul ekstrak daun ubi jalar menurunkan kadar glukosa darah dengan dosis terbaik 750 mg/kgBB. Hasil penelitian ini memiliki potensi pengembangan produk herbal dalam mengobati penyakit diabetes melitus tipe 2