MENEKAN PERUSAKAN HUTAN DI DESA TUKADAYA, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA, PROVINSI BALI MELALUI BUDIDAYA LEBAH MADU
DOI:
https://doi.org/10.52232/2sq1sf41Keywords:
Perusakan Hutan, Budidaya Lebah Madu, Pemberdayaan Masyarakat, Desa Tukadaya, Konservasi HutanAbstract
Perusakan hutan berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Bencana tanah longsor pada musim hujan, bencana kekeringan pada musim kemarau, kesulitan ekonomi, dan masalah sosial lainnya merupakan dampak perusakan hutan. Program Kosabangsa ini bertujuan untuk menekan perusakan hutan di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Permasalahan utama di desa ini adalah tingginya ketergantungan masyarakat pada hasil hutan yang sering kali mengarah pada kegiatan perusakan hutan. Melalui budidaya lebah madu, diharapkan masyarakat dapat memperoleh sumber penghasilan yang berkelanjutan tanpa harus merusak hutan. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi sosialisasi dan pelatihan budidaya lebah madu, bantuan sarana dan prasarana pendukung berupa penanaman berbagai jenis tanaman yang diperlukan untuk pakan lebah, penyediaan sejumlah koloni lebah, alat panen madu, baju pengaman, serta pendampingan intensif dalam proses pengelolaan lebah. Selain itu, dilakukan monitoring secara berkala untuk mengevaluasi perkembangan serta dampak terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Hasil dari kegiatan Program Kosabangsa ini menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan. Sebanyak 90% peserta pelatihan telah berhasil mengadopsi teknik budidaya lebah madu dan mulai mendapatkan hasil panen pertama. Selain itu, aktivitas perusakan hutan berkurang secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar masyarakat beralih ke budidaya lebah sebagai sumber penghasilan alternatif. Program Kosabangsa ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan sebagai upaya konservasi hutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah lain