Peningkatan Kualitas Garam Krosok di Desa Bontobahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros
DOI:
https://doi.org/10.52232/jasintek.v7.i1.18Keywords:
Filtrasi, Garam, Kualitas, Produktivitas, Rumah KacaAbstract
Desa Bontobahari di kabupaten Maros memiliki garis pantai yang panjang tetapi belum bisa menjadi sentra produksi garam. Garam yang dihasilkan di desa Ampekale dengan memanfaatkan lahan tambak kering belum memenuhi standar nasional untuk garam konsumsi maupun garam industri. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas petani garam maka dilakukan sosialisasi tentang garam serta pelatihan pembuatan garam menggunakan Greenhouse salt Tunnel (GST) dan penyaringan bertingkat. Garam yang dihasilkan petani garam setelah kegiatan ini kemurniannya bertambah dari 65% menjadi 90% dan produktivitasnya meningkat 50%